JBMI HUMBANG HASUNDUTAN -- Alhamdulillah..
Telah terpilih Menjadi Ketua DPC JBMI AEK NATAS Oleh Saudara S. Abdurrasyied Munthe Secara aklamasi.
Aek Natas adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatra Utara, Indonesia. Daerah ini mempunyai potensi wisata yang tinggi seperti Sungai Aek Natas.
Sungai Aek Natas, Potensi Wisata Arung Jeram Nan Indah Di Labura
Aek Natas yang membentang di sepanjang Kecamatan Aek Natas hingga Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), menyimpan keindahan alam yang alami.
Selain tepian sungai seperti Pantai Bisky yang kerap dikunjungi masyarakat, hulu sungai Aek Natas dengan arus yang cukup deras juga sangat potensial menjadi destinasi wisata arung jeram.
Sungai berbatu dengan panorama alam yang natural ini terletak 9 km dari Jalan Lintas Sumatera, Simpang Kampung Pajak, Kec. Na IX-X, Kab. Labura. Untuk menuju lokasi arung jeram yang terletak di Desa Simonis Kecamatan Aek Natas, diperlukan waktu sekitar 60 menit dari Aekkanopan, ibukota Kabupaten Labura. Titik awal arung jeram dimulai dari kawasan jembatan sebelum mendapatkan Desa Sibito.
“Arung jeram sungai Aek Natas sudah terdaftar menjadi icon wisata Sumatera Utara. Ada 3 objek wisata yang didaftarkan untuk menjadi icon wisata Sumut. Pengelolaan yang baik akan membuat destinasi wisata ini akan semakin dikenal masyarakat luas. Pihak Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Labura telah melakukan survey dan uji coba pada Juli 2017 lalu,” kata Kepala Disporapar Kab. Labura, Subekti SPd, didampingi Sekretaris Syafi’i SPd, dan Kabid Pariwisata Maratahi Sipahutar, belum lama ini.
Dijelaskan pihak Disporapar, arung jeram di Sungai Aek Natas sepanjang 9 km tersebut diharap bisa beroperasi pada 2018. Dikatakan, objek wisata ini akan semakin greget jika Pemkab, Pemdes, pihak swasta dan masyarakat saling bersinergi.
Sekretaris Jenderal Komite Mahasiswa Labuhanbatu Utara (KMLU), Mhd Isnen Harahap berharap agar Kab. Labura yang baru berusia 9 tahun ini dapat semakin terkenal di bidang wisata arung jeram. Terlebih, Labura bertetangga dengan Kab. Asahan yang memiliki wisata arung jeram level internasional. “Mungkin kabupaten kita yang masih berusia 9 tahun bisa belajar dengan Kabupaten tetangga terkait arung jeram, agar wisata Labura ini bisa sukses,” kata Isnen yang merupakan warga Aek Natas dan mahasiswa Program Magister Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD) USU. (sumber)
Telah terpilih Menjadi Ketua DPC JBMI AEK NATAS Oleh Saudara S. Abdurrasyied Munthe Secara aklamasi.
Aek Natas adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatra Utara, Indonesia. Daerah ini mempunyai potensi wisata yang tinggi seperti Sungai Aek Natas.
Sungai Aek Natas, Potensi Wisata Arung Jeram Nan Indah Di Labura
Aek Natas yang membentang di sepanjang Kecamatan Aek Natas hingga Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), menyimpan keindahan alam yang alami.
Selain tepian sungai seperti Pantai Bisky yang kerap dikunjungi masyarakat, hulu sungai Aek Natas dengan arus yang cukup deras juga sangat potensial menjadi destinasi wisata arung jeram.
Sungai berbatu dengan panorama alam yang natural ini terletak 9 km dari Jalan Lintas Sumatera, Simpang Kampung Pajak, Kec. Na IX-X, Kab. Labura. Untuk menuju lokasi arung jeram yang terletak di Desa Simonis Kecamatan Aek Natas, diperlukan waktu sekitar 60 menit dari Aekkanopan, ibukota Kabupaten Labura. Titik awal arung jeram dimulai dari kawasan jembatan sebelum mendapatkan Desa Sibito.
“Arung jeram sungai Aek Natas sudah terdaftar menjadi icon wisata Sumatera Utara. Ada 3 objek wisata yang didaftarkan untuk menjadi icon wisata Sumut. Pengelolaan yang baik akan membuat destinasi wisata ini akan semakin dikenal masyarakat luas. Pihak Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Labura telah melakukan survey dan uji coba pada Juli 2017 lalu,” kata Kepala Disporapar Kab. Labura, Subekti SPd, didampingi Sekretaris Syafi’i SPd, dan Kabid Pariwisata Maratahi Sipahutar, belum lama ini.
Dijelaskan pihak Disporapar, arung jeram di Sungai Aek Natas sepanjang 9 km tersebut diharap bisa beroperasi pada 2018. Dikatakan, objek wisata ini akan semakin greget jika Pemkab, Pemdes, pihak swasta dan masyarakat saling bersinergi.
Sekretaris Jenderal Komite Mahasiswa Labuhanbatu Utara (KMLU), Mhd Isnen Harahap berharap agar Kab. Labura yang baru berusia 9 tahun ini dapat semakin terkenal di bidang wisata arung jeram. Terlebih, Labura bertetangga dengan Kab. Asahan yang memiliki wisata arung jeram level internasional. “Mungkin kabupaten kita yang masih berusia 9 tahun bisa belajar dengan Kabupaten tetangga terkait arung jeram, agar wisata Labura ini bisa sukses,” kata Isnen yang merupakan warga Aek Natas dan mahasiswa Program Magister Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD) USU. (sumber)
0 Comments